Setelah sekian tahun berwacana untuk main ke Kota Malang, akhirnya kali ini benar-benar terealisasikan. Berawal dari janjiku buat datang ke acara wisudanya Viqy, maka kali inipun tanpa persiapan, tanpa babibu, tanpa pikir panjang, aku mendadak memutuskan untuk datang ke Malang. Perjalanan panjang pun kulalui dalam kesendirian sambil teringat sang Mantan di pulau seberang. Di sepanjang perjalanan pun aku hanya banyak diam dan bernostalgia akan kenangan masa lalu yang pahit. Berharap di Kota Malang bisa me-recharge body and soul dan bisa curhat dengan genk waktu SMA yang ada di Malang, Viqy, Feby, Dinok.



Sampai di Malang pukul 3 pagi dan aku langsung ke kosannya Dinok dengan pengantar setiaku yaitu Gojek. Thanks banget loh jek, kamu emang bisa diandalkan dimanapun dan kapanpun. Sampai di kosan Dinok lalu istirahat sebentar dan paginya datang ke acara wisudaan Viqy. Viqy beneran gak tahu kalau aku bakal kesana. Dan taraaa…. Di hari wisudanya suddenly aku muncul di hadapannya dan sukses membuat Viqy terkejut.. Sampai-sampai orang seperti Viqy yang bukan tipikal orang melankolis ternyata terharu juga melihat surprise kedatanganku. Disitu aku malah merasa ikut terharu. Ternyata masih banyak teman-temanku yang sayang dan tetap menghargai pertemuan. Thanks juga buat Dinok yang sudah mensukseskan ide kejutan ini. Tanpa Dinok pasti tak akan sesukses ini. Bahagia juga rasanya akhirnya bisa menepati janjiku buat datang ke Malang di hari wisudanya Viqy.

Setelah prosesi wisuda Viqy yang penuh dengan momen bahagia. Kemudian di Hari Minggu teman-teman yang ada di Malang memanjakanku dengan mengajak jalan-jalan. Karena aku masih kecapekan, maka Minggu pagi itu aku bangun kesiangan. Agenda awal untuk CFD-an di Malang pun akhirnya gagal karena sudah terlalu siang. Aku sih gak terlalu kecewa gara-gara gagal CFD, bahkan aku seneng jika ternyata gak jadi pergi ke CFD. Aku memang kurang suka keramaian. Aku anaknya lebih suka tempat-tempat yang rindang, alami, dan tidak terlalu bising. Akhirnya akupun diajak buat main ke Kabupaten Malang yaitu tepatnya di Desa Wisata Pujon. Disana ada sebuah tempat yang bernama Café Sawah. Sebuah cafe yang memiliki konsep alami dengan latar pemandangan alam dan pegunungan.





Awalnya aku sempat meng-underestimate tempat tersebut. “Ah tempat itu paling biasa aja. Cuma jual makanan dengan view sawah” batinku dalam hati sewaktu di perjalanan. Namun setelah sampai di lokasi akupun langsung suka dengan konsep Desa Wisata yang disuguhkan. Berbagai lokasi Desa Wisata sudah aku kunjungi dan Desa Wisata Pujong tersebut kuacungi dua jempol karena dikelola dengan sangat baik. Bahkan cukup profesional meskipun masih dalam tahap pembangunan dan tempat tersebut masih tergolong baru sebagai destinasi wisata Malang dan destinasi wisata Batu.

Pagi itu mendung pekat dan akhirnya hujan mengguyur deras tepat ketika kami hampir sampai di lokasi wisata. Karena tak mau menunggu hujan terlalu lama, kami yang tak membawa jas hujan langsung membeli di warung terdekat. Perjalanan pun kami lanjutkan dan memakan waktu kurang lebih satu jam setengah ditempuh dari Kota Malang. Sampai dilokasi pun cuaca masih kurang bersahabat. Hujan rintik masih turun dan kondisi jalan disana becek. Aku dan temen-temen yang waktu itu memakai sepatu akhirnya memilih nyeker. Kamipun setelah sampai di lokasi malah tidak membuka jas hujan terlebih dahulu. Jadi bisa dipastikan aku dan kawan-kawanku menjadi pusat perhatian waktu itu. Namun kami sih cuek-cuek saja. Bodo amat lah, kan aku nggak kenal.

Meskipun hujan, tapi nyatanya tak menyurutkan pengunjung untuk datang. Buktinya waktu itu suasana di Café Sawah cukup rame. Tempat parkir penuh hingga saung-saung untuk makan para pengunjung juga penuh. Kebanyakan orang yang berkunjung kesana adalah rombongan keluarga dan rekan kerja. Tempat tersebut memang cocok untuk berkumpul santai sambil menyantap makanan. Setelah cukup lama mencari saung yang kosong akhirnya kami mendapatkan tempat di saung A5. Kamipun duduk dan beristirahat sejenak dan aku langsung menuju warung makan untuk memesan makanan.

Sebelumnya aku bertanya kepada pelayannya tentang makanan yang paling recommended disana. Pelayan yang berbaju rapi murah senyum itu menyarankanku untuk mencoba Nasi Goreng X. Akupun memesan sesuai dengan saran masnya dan memesan susu murni. Temanku memilih menu yang berbeda, ada yang pesan Mie kuah, Nasi Goreng Y dan aneka minuman lainnya. Setelah menu yang dipesan tiba kami yang belum sarapan sejak berangkat dari Malang akhirnya langsung tak sabar untuk menyantapnya. Namun aku kecewa dengan menu Nasi Goreng yang kupesan. Ternyata rasanya tak sesuai dengan ekspektasiku. Awalnya kukira Nasi Gorengnya bakal dimasak dengan bumbu dapur yang sedap. Tapi setelah kucoba sesendok ternyata rasanya malah seperti Nasi Goreng yang dimasak pake bumbu instan. Benar-benar gak cocok di lidahku. Apalagi level pedesnya pun kurang banget. Temenku yang minta Nasi Goreng super pedas ternyata hanya diberi tambahan cabe rawit sendiri. Jadi waktu makan nasi goreng jika pengen tambah pedas harus makan cabe rawit satu per satu.



Menu makanan yang menurutku cukup enak malah Mie kuahnya. Aku sempat mencoba mie nya yang beda dengan mie kuah kebanyakan. Jadi mie yang dihidangkan punya tekstur yang tipis dan kenyal. Kuah mienya mantap karena  racikan bumbunya pas sekali. Sayangnya, lagi-lagi masih kurang pedas di lidahku. Mungkin bagi orang lain akan terasa pas. Kalo aku sih lebih prefer ke mie kuahnya daripada menu nasi goreng yang kata mas nya recommended tapi ternyata bikin kecewa. Untuk minumannya aku puas dengan Susu murni yang enak dan porsinya pun juga pas. Harganya pun standar bahkan tergolong murah. Selain itu minuman jahenya juga nendang. Jika pengen yang hangat-hangat aku bakal rekomendasiin jahe panasnya.

Setelah makanan dan minuman habis kita santap, kamipun bersantai sejenak di saung dan mengobrol segala hal. Aku duduk-duduk di saung sambil asyik menikmati pemandangan pegunungan di kejauhan. Suasana setelah hujan malah membuat tempat tersebut tampak semakin syahdu karena kabut-kabut tipis yang menyelimuti. Ketika yang lain asyik mengobrol dan enggan buat turun serta foto-foto, akupun jalan-jalan sendiri mencari spot indah untuk diabadikan. Setelah mendapatkan koleksi foto dan video yang cukup akhirnya aku kembali ke saung dan teman-temanku sudah berniat untuk pulang.



Secara keseluruhan aku suka tempat ini dan gak nyesel udah main kesini. Hal yang paling aku suka banget yaitu konsep pengembangannya yang menurutku oke untuk ukuran Desa Wisata. Mereka mengembangkan Desa Wisata dengan profesional. Bahkan pelayan-pelayan yang ada disana memakai seragam dan berpenampilan rapi. Selain itu fasilitasnya pun lengkap seperti Parkir luas, tersedia mushola, toilet hingga banyak pilihan warung makan. Tapi yang menurutku agar kurang yaitu makanannya. Jika memang mereka ingin mengunggulkan Café Sawah sebagai icon Desa Wisata Pujon, harusnya makanan yang ditawarkan lebih lezat atau paling tidak ada makanan khas dari tempat tersebut sehingga membuat pengunjung merasa harus kesana untuk bisa menikmati makanan tersebut. Logikanya gini, kalau mau makan Nasi Goreng atau Mie pun bisa dimanapun, jadi ngapain jauh-jauh ke Café Sawah Cuma makan mie atau Nasi Goreng yang rasanya biasa aja. Tapi jika Café Sawah nantinya punya makanan khas yang benar-benar lezat maka bakal menjadi nilai jual lebih.


Kalau kamu berencana untuk kesana sebaiknya sih pesan minuman dan snack aja. Jamur crispinya enak banget dan porsinya banyak bisa buat rame-rame. Tapi untuk makanan beratnya mending nyobain makanan di warung lain yang ada disana. Jangan lupa waktu membeli makanan disana kamu bisa menukarkan kupon yang diperoleh waktu pertama kali masuk Desa Wisata Pujon untuk mendapatkan potongan harga. Lumayan lah bisa menghemat 5000 rupiah untuk satu tiket yang ditukarkan.

Jadi jika pengen liburan hemat ala aku waktu main ke Kota Malang dan perut tetep kenyang maka langsung agendain aja untuk ke Desa Wisata Pujon. Kamu bisa menikmati sajian kuliner dengan harga standar namun dengan latar belakang pemandangan alam yang menyejukkan. Perut kenyang, hati tenang, kantong aman.





Terimakasih Dinok, Viqy, Feby, Digna, dan Happy yang udah nganterin jalan-jalan dan menyambutku dengan hangat selama disana serta mendengarkan segala curhatanku. Kalian membantuku menghempaskan kenangan dengan sang mantan dan menerima semua ini dengan lapang. Finally I can recharge my body and soul.