HAPPY ANNIVERSARY...

Kemarin, tepatnya 17 Mei 2014 adalah sebuah hari special untukku. hari dimana 3 tahun yang lalu ada sebuah kejadian yang tak terlupakan dalam hidupku. hari dimana dia menyatakan cinta untuk kesekian kalinya.Oke flashback 3 tahun yang lalu, dimana aku dan dia masih berada dalam satu kota bahkan satu sekolah. Saat itu untuk kesekian kalinya dia mengajakku pergi keluar. Aku yang masih canggung dengan dia, walaupun perlahan mulai mengenalnya tidak langsung mengiyakan ajakannya waktu itu. Namun ketika dia berkata bahwa ingin memberikanku bunga edelweiss yang dipetiknya di gunung lawu akhirnya aku yang semula keukeuh gak mau diajak jalan ujung-ujungnya luluh juga. hehe, itulah kelemahan seorang wanita. biasanya mereka lulus jika kamu terus menerus mengejarnya. Dan ternyata tak kukira, pertemuan kali itu menjadi awal dari segalanya. awal mengenal dia lebih dekat, awal dia masuk kedalam kehidupanku, dan awal aku dan dia menjalin ikatan sesat yang dinamakan Pacaran.
well, setelah hari itu tentu kita menjadi dekat satu sama lain. tapi sayangnya, kita harus menjalani yang namanya LDR, iyaaa Long Distance Relationshit. Karena dia move to Jogja untuk kuliah. Dan kadang ada  masanya dimana LDR itu gak beda jauh sama JOMBLO. kalo LDR itu terikat, kalo JOMBLO itu BEBAS.
Actually, aku sangat seneng banget bisa kenal sosok seperti dia. yang telah mampu membukakan mataku akan hal-hal yang dulu tidak aku pedulikan. bisa dibilang aku ini dulu bad girl. dia mengajariku bahwa sebagai seorang wanita kita harus menjaga diri, tidak boleh gampangan dan jangan terlalu baik terhadap semua orang. dia menekankan padaku bahwa betapa menariknya cewek yg memiliki karakter CUEK. cewek seperti itulah yang sebetulnya type dia banget. bukan seperti aku yang terkadang gak bisa terlalu cuek dengan orang. dan karena sikap cueknya juga-lah yang membuatku dulu pernah mengaguminya waktu pertama bertemu. kemudian dia mengajariku bahwa sebagai seorang anak perempuan kita tidak boleh main terlalu malam. tidak boleh bergaul sembarangan dan seharusnya memilih-milih dalam berteman. dan yang paling ngena banget, dia mengajariku untuk care dan respect kepada keluarga dan orangtua. dulu memang aku kurang respect dengan mereka. berkat dia, sekarang ini aku lebih kerasan dirumah. menghabiskan waktu bersama keluarga dan orangtua. lebih dalam lagi rasa cintaku kepada mereka. sesuatu yang paling berharga dalam hidupku yang dulu pernah aku abaikan.
Setiap orang memiliki rasa benci dan juga sayang. Pun aku juga begitu. Disatu orang yang sama, aku memiliki dua rasa yang berbeda. Rasa sayang yang amat sangat kepada dia juga terkadang dibayangi rasa benci yang menjadi-jadi. apalagi ketika ada masalah tiba. sikap tempramentalnya yang benar-benar membuatku tidak tahan. karakter keras kepalanya sangat bertolak belakang dengan karakter diriku yang fleksibel. untuk itulah terkadang aku sering sakit hati karena sikap pemarahnya. meskipun disuatu waktu aku merasa amat sangat membencinya, namun dilain waktu aku pasti akan melupakan kebencian itu. dan yang muncul adalah rasa sayang. dan semua itu seolah-olah membuat aku gila.

Thanks darla~ for becoming part of my life. you have learnt me anything. Remember our dream to live toghether. Get marriage and have warm family. May Allah bless us forever. and lead us in right way. Last, I say "I Love you"


This is special for him









Esensi pohon

Selamat Hari BUMI !!!




Selain sebagai pemasok oksigen di bumi, pohon juga berperan untuk menjaga keseimbangan iklim dan suhu dibumi. Tapi sadarkah kalian bahwa pohon memiliki cerita dibalik fungsinya yang vital itu?


Dulu aku sendiri tidak pernah peduli dengan keberadaan pohon disekelilingku. Kebanyakan orang sekarang ini lebih memilih mem-paving halaman rumahnya ketimbang menanaminya dengan berbagai macam pohon dan tumbuh-tumbuhan. Alasan mereka yaitu agar halaman rumah mereka terlihat rapi. Tapi tidak inginkah kamu memiliki halaman yang rindang, sejuk, dan sedap dipandang? Daripada hanya halaman kosong dengan pot-pot bunga yang berjajar didepan halaman yang harus disirami secara rutin. Tidakkah kalian tahu bahwa pohon itu bisa menularkan kebahagiaan. 


Dahulu misalnya,  rumahku banyak sekali ditumbuhi pohon dihalaman depan dan belakang rumah. Ada pohon jambu didepan rumah, pohon kelapa, pohon pisang, pohon kresen (talok) di belakang rumah. Serta ada daun pandan, cabe-cabean, melon, semangka, dan rumput-rumput liar yang tumbuh dibelakang. Dulu aku tidak peduli dengan keberadaan mereka yang sempat menciptakan kebahagiaan dalam hidupku. Tetapi sekarang, aku sadar bahwa keberadaan mereka dulu, bukan saja sebagai penghias halamanku, tetapi juga telah mengukirkan cerita berkesan dihidupku.



Pohon jambu di halaman depan rumah mungkin yang paling berkesan untukku. Karena dari sanalah banyak kebahagiaan bermula. Kebahagiaan saat menghabiskan waktu berjam-jam diatas pohon jambu itu dan menikmati buahnya diatas sana. Tak kalah bahagianya jika bisa membagi hasil panen buah jambu kepada tetangga-tetangga. Pohon jambu didepan rumahku berwarna hijau dan manis, berbeda dengan pohon jambu milik tetanggu yang berwarna merah dan masam. Karenanya, mereka senang bila umiku membagi-bagikan hasil panen buah jambu kepada tetangga-tetangga. Cerita lain dari pohon jambu yaitu ketika lebaran tiba, pasti pohon jambu itu berbuah. Bahkan sebelum lebaran sudah berbuah banyak. Aku bisa mengambil sesuka hati untuk berbuka puasa. Selain itu, ketika lebaran banyak sanak saudara yang berkunjung ke rumahku. Tak ketinggalan mereka pasti ikut menikmati panen buah jambu itu. Dan yang paling riang pasti anak-anak yang berebutan untuk memanjat pohon yang sedang berbuah banyak itu. Dan kejadian itu berlangsung setiap lebaran tiba. Dalam setahun mungkin bisa 2-3 kali pohon jambu airku berbuah. Namun sekarang, jangan harap berbuah, pohon itu masih hidup aja syukur Alhamdulillah. Karena dua tahun terakhir ini kampungku dilanda banjir rob. Karena, air rob yang berasal dari laut 2km dari rumahku itu bisa mematikan pohon dan tanaman yang terendam olehnya. Padahal dulu sama sekali tidak pernah ada banjir rob yang mendatangi kampungku. Ibarat orang yg terkena kanker, mungkin pohon jambuku sekarang ini sudah memasuki stadium akhir, mati segan hidup pun tak mampu.

Terlalu banyak kisah yang dibuat oleh pohon jambuku ini. Hanya karena satu pohon jambu yang berbuah kita bisa membagi kebahagiaan kepada banyak orang. Sungguh indah esensi pohon jambu bagiku.


Pohon yang tak kalah memiliki cerita menarik yaitu pohon kelapa. Pohon itu tumbuh menjulang tinggi dihalaman belakang rumahku yang  tanahnya ditumbuhi rumput-rumput liar. Sewaktu aku kecil, sehabis umi pulang dari bekerja dan sepulang kakakku dari sekolah kami sering menghabiskan waktu dibelakang rumah. Menggelar tikar dari anyaman rotan dibawan pohon kelapa yang rindang. Udara siang yang terik tidak terasa karena kami berlindung dibawah pohon kelapa itu. Aku yang masih terlalu kecil kala itu tidak ingat betul apa yang kami lakukan disana. Yang pasti kuingat waktu itu yaitu, betapa bahagianya aku memiliki quality time bersama mereka. Walaupun hanya terduduk disana tapi sungguh sangat menyenangkan. Lebih menyenangkan lagi ketika umiku membelai lembut rambutku dan tak berapa lama aku sudah tertidur dipangkuannya. Sungguh sangat menyenangkan momen seperti itu. Yang sekarang ini tak lagi kudapatkan, ya  karena kesibukan masing-masing.  Cerita lain dari pohon kelapa yaitu, ketika pohon itu berbuah dan kakakku laki-laki dengan semangatnya memanjat pohon kelapa untuk mengambil buahnya. Aku yang masih kecil hanya melihat dari bawah dan terheran-heran bagaimana bisa kakakku bisa sampai diatas pohon kelapa yang menjulang tinggi itu. Sesampainya dia dibawah, dengan cekatan dia membuka buah kelapa yang telah berjatuhan dari atas tadi. Akupun ikut berebutan untuk ingin mencicipi sedapnya air kelapa yang masih muda itu. Rasanya berbeda jika dibandingkan dengan sekarang bisa membeli es kelapa muda instant dipinggir jalan. Kebersamaan itu yang membedakannya. Selain kisah bahagia, terkadang pohon kelapa juga mendatangkan duka untuk keluargaku. Apalagi ketika hujan lebat disertai angin kencang, daun pohon kelapa yang sudah tua (blarak) jatuh karena angin kencang. Dan pernah suatu ketika jatuh diatas genteng-genteng rumah kami, sehingga membuat rumah kami bocor. Kisah tragis lain yaitu ketika ada pohon kelapa tetangga yang sudah tua dan sudah mati. Tetapi pohon itu masih berdiri dan belum ditebang. Saat itu orangtuaku mengkhawatirkan pohon kelapa itu yang jikalau ada hujan lebat, bisa jadi pohon itu akan tumbang kearah rumah kami karena posisinya yg lebih dekat dengan rumah kami. Dan kekhawatiran itu terbukti. Suatu ketika ada hujan lebat di malam hari. Pagi harinya setelah dicek ternyata pohon kelapa itu sudah tumbang. Tapi Alhamdulillah tidak mengenai rumah kami, posisi pohon itu tumbang agak miring, hampir saja rumah kami ambruk jika pohon itu benar-benar tumbang mengenai rumah kami. Tapi Alhamdulillah Allah memberikan pertolongan-Nya. Dan sekarang sudah tidak ada lagi pohon kelapa dihalaman belakang rumah kami. Dan sudah tidak ada juga pohon-pohon kelapa milik tetanggaku. Pohon-pohon kelapa sudah ditebang, karena mereka mati terkena banjir rob.  Karena, air rob yang berasal dari laut 2km dari rumahku itu bisa mematikan pohon dan tanaman yang terendam olehnya. Padahal dulu sama sekali tidak pernah ada banjir rob yang mendatangi kampungku.


Cerita lain yang tak kalah seru yaitu datang dari pohon kresen. Entahlah ditempat lain apa namanya, yang jelas begitu cara orang-orang disini menyebut pohon yang memiliki buah kecil mirip cherry itu. Ada yang iseng juga menyebutnya dengan “cherry jowo”. Jika di Solo pohon satu ini disebut talok. Aku paling suka manjat pohon kresen, karena berbagai alasan. Alasan yang paling basic yaitu, karena pohon ini mudah sekali untuk dipanjat. Tidak terlalu tinggi dan batang yang cukup kuat jika sudah berusia tua. Selain itu, berbeda dengan pohon jambu yang banyak semutnya, pohon kresen terbebas dari yang namanya semut. Jadi, aman banget manjat pohon kresen. Gak takut jatuh dan badan merah-merah karena gigitan semut. Alasan lain memanjat pohon ini ya pastilah karena mereka berbuah!! Memiliki buah kecil-kecil mengharuskan kita untuk memanjat pohon ini untuk menikmati buahnya. Yaa walaupun buahnya juga bisa sih dipetik dari bawah tanpa harus manjat. Tapi ya kurang greget lah kalo belum manjat. Hehe. Cerita dibalik pohon ini beragam sekali. Aku ingat dulu waktu masih kecil pernah dibuatkan ayunan yang digantungkan pada pohon ini. Kemudian aku diayunkan dengan kencang oleh kakakku. Selain itu, lewat pohon kresen ini aku bisa naik keatas loteng. Tak ada rotan akarpun jadi, tak ada tangga pohon kresen pun jadi. Banyak jalan menuju loteng. Karena diloteng biasanya aku habiskan dengan untuk menyendiri. Memikirkan tentang mimpi, masa depan, dan masalah yang sedang kuhadapi. Selain itu diloteng adalah best view untuk menikmati sunset. Back to pohon kresen, jadi dulu aku memiliki banyak pohon kresen dihalaman belakang rumah. Tapi sekarang tinggal satu. Dan aku harap pohon itu akan terus ada walaupun badai dan topan menghadang. Walaupun banjir rob datang. Karena, air rob yang berasal dari laut 2km dari rumahku itu bisa mematikan pohon dan tanaman yang terendam olehnya.


Pohon yang multifungsi lainnya yang tumbuh dibelakang rumah yaitu pohon pisang. Tentu saja aku tak pernah memanjat tumbuhan dikotil satu ini. Pohon pisang mungkin jadi idaman umiku. Karena biasannya kalau dia memasak dan membutuhkan daun pisang, dia langsung saja tinggal mengambil daunnya dibelakang rumah. Namun sekarang, harus repot-repot beli kepasar dulu. Its not about money, but it is about efficiency. Nah kalo waktu kecil yaa pohon pisang ini lumayan lah jadi pohon favorit. Karena apa coba, karena untuk bermain pasar-pasaran (dodol-dodolan) biasanya aku mengambil daun pisang, batangnya, dan kalo ada sekalian sama jantung pisang. Biasannya dipotong-potong dan aku seolah-olah menjadi penjual makanan. Dan aku akan membungkuskan makanan yang isinya batang dan jantung pohon pisang dan bahan-bahan lainnya kepada temanku. Kita berperan seolah-olah melakukan jual-beli gituuu. Kalo sekarang aku udah gak punya pohon pisang lagi. Aku lupa apakah sengaja ditebang atau terkena banjir rob dan berakhir mati. Karena, Air rob yang berasal dari laut 2km dari rumahku itu bisa mematikan pohon dan tanaman yang terendam olehnya.


Kira-kira itulah cerita dibalik pohon-pohon yang tumbuh dihalaman rumahku. Selain itu ada juga cerita tentang daun pandan yang tumbuh dibelakang rumah, yang  tentu bisa digunakan memasak oleh umiku. Maupun cabe-cabean yang bisa langsung dipetik untuk memasak saat sudah berbuah. Bahkan rumput-rumput liar yang tumbuhpun menyimpan cerita tersendiri, dulu aku suka berjalan diatas rumput liar itu dengan bertelanjang kaki. Merasakan kakiku terelaksasi oleh pijatan-pijatan alami rumput liar itu. Terkadang juga aku tak enggan tiduran diatas rumput liar itu, sambil menengadah keatas langit. Langit yang kala itu terasa indah bagiku. Semua itu sekarang sudah tiada, daun pandan, cabe-cabean, hingga rumput liar, semuanya sudah tereksekusi oleh kerasnya alam. Digulung oleh banjir rob. Karena, air rob yang berasal dari laut 2km dari rumahku itu bisa mematikan pohon dan tanaman yang terendam olehnya. Air rob yang mendatangi kampungku 2 tahun belakangan ini. Padahal dulu tidak ada sama sekali air rob yang datang. 


Sekarang halaman depan rumahku dan halaman belakang rumahku telah di-paving. Dihalaman depan yang tersisa hanyalah pohon jambu air yang sebatang kara. Yang sudah terlalu tua dan tidak mampu untuk berbuah lagi. Tapi aku bersyukur karena pohon jambu itu masih bertahan. Dihalaman belakang hampir tidak ada yang tersisa lagi, kecuali sebatang pohon kresen yang bernasib sama dengan pohon jambu air. Mereka sama-sama sebatang kara, dan dalam kondisi yang kritis. Pohon-pohon dan tanaman lainnya telah tereksekusi oleh alam, oleh banjir rob yang melanda beberapa waktu lalu. Karena, air rob yang berasal dari laut 2km dari rumahku itu bisa mematikan pohon dan tanaman yang terendam olehnya.


Sekarang hanya 2 pohon itu yang kami punya. Padahal dulu kampungku termasuk kampong hijau dengan banyak pohon-pohon yang tumbuh. Kelak ketika aku sudah memiliki rumah sendiri, aku ingin memelihara banyak pohon yang akan membawa banyak cerita dan kebahagiaan. Save the plants and trees!