Makan Seafood Berdua di Pantai Baru Jogja



Kawasan wisata Pantai Selatan di Bantul Yogyakarta udah semuanya aku kunjungi. Kesimpulannya, kawasan wisata pantai disana gak cocok untuk main air. Tapi pantai-pantai di Bantul punya daya tarik tersendiri. Meskipun wisatawan yang datang ke pantai dilarang untuk berenang, mereka bisa melakukan aktivitas lain yang tak kalah seru. Misalnya naik kuda di pinggir pantai, naik ATV bersama teman, berfoto dengan sunset yang indah, hingga mencicipi seafood yang lezat. 


Tapi gak semua pantai selatan di daerah Bantul menyajikan hidangan seafood. Beberapa pantai selatan yang terkenal wisata kuliner seafood nya adalah Pantai Depok, Pantai Goa Cemara, hingga Pantai Baru. Biasanya sih orang-orang yang memang ingin menikmati hidangan kuliner seafood di Pantai Selatan Jogja maka mereka akan pergi ke Pantai Depok. Pantai Depok memang terkenal sebagai pantai nelayan. Kalau kesana kamu bisa melihat perahu-perahu milik nelayan di sepanjang bibir pantai. Selain itu disana juga ada tempat pelelangan ikan. Jadi kamu yang pengen beli ikan segar bisa langsung kesana. Tapi kalau untuk makan-makan seafood bersama keluarga atau teman-teman maka lebih baik ke Pantai Baru. Pantai Depok menurutku kurang bersih, bau amis khas ikan, hingga aku sendiri kurang sreg dengan masakannya disana setelah beberapa kali mencoba makan seafood disana. 


Pantai Baru lokasinya masih masuk daerah Bantul dan berada di wilayah paling barat dari jajaran Pantai Selatan. Hal menarik yang bisa kamu lihat ketika ke Pantai Baru ini adalah disana ada beberapa kincir angin yang berfungsi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH). Dulunya listrik dari PLTH dipakai untuk kebutuhan listrik di warung-warung disana. Tapi apakah sekarang masih berfungsi atau tidak akupun kurang tahu.


Memasuki area Pantai Baru pengunjung akan dikenakan biaya retribusi Rp 6000 per orangnya. Lalu tak jauh dari pos retribusi kamu akan menemukan lokasi Pantai Baru. Pantai Baru juga ditumbuhi dengan pohon cemara udang seperti yang ada di Pantai Goa Cemara. Namun di Pantai Baru jumbah pohon cemara udangnya tidak sebanyak disana. Tapi paling tidak kalau kamu kesana waktu siang hari udara panas tidak terlalu terasa karena rimbunnya pohon cemara. Fasilitas yang ada di Pantai Baru pun cukup lengkap mulai dari kamar mandi, mushola, warung makan, parkir luas, hingga ada juga ATV buat berkeliling pantai. 


Waktu sampai di wilayah pantai akupun langsung menuju ke warung-warung makan yang menawarkan sajian seafood. Awalnya sempat bingung untuk memilih warung yang mana. Kemudian seorang ibu-ibu menghampiri kami dan menawarkan menu seafood disana sambil memperlihatkan ikan-ikan segar yang disimpan di sebuah box. Setelah mendengarkan penjelasan ibunya, akhirnya kami memilih untuk makan ikan cakalang bakar, seporsi cumi udang manis pedas yang harganya hanya Rp 20.000 dan tumis kangkung segar Rp 6000.


Cakalang  Bakar

Cumi Pedes Manis


Sayangnya aku kesana cuma berdua, jadi kalau dihitung-hitung lebih mahal harganya. Soalnya biasanya harga ikan akan dibanderol per kilonya. Namun karena datang cuma berdua, maka Ibu pemilik warung menawarkan paket nasi+minum+cakalang bakar dengan harga Rp 18.000 per porsinya. Setelah memesan makanan, akupun mencari tempat duduk yang nyaman. Di depan warung sudah tersedia meja dan tikar yang disediakan pemilik warung. Namun karena saat itu anginnya sedang besar dan aku kurang enak badan maka akhirnya aku memilih untuk makan di area dalam warung makan. 


Warung Makan Pilihan


Sekitar 30 menit aku menunggu makanan dimasak dan disajikan. Karena aku ngantuk, akupun sempat tertidur cukup pulas sewaktu menunggu makanan datang. Lapar dan ngantuk emang dua hal yang buat mood ku berantakan, maka tidur dulu adalah solusinya. Setelah makanan datang, akupun bangun dan senyum-senyum sendiri melihat makanan yang sudah siap disantap. Sebagai penggemar berat makanan laut maka aku selalu bahagia ketika bisa makan seafood. 


Di luar ekspektasiku yang kukira kami akan mendapatkan ikan cakalang berukuran kecil, ternyata yang dihidangkan adalah ikan cakalang dengan ukuran cukup besar. Apalagi porsi kangkung dan cumi udang pedas manis yang ku pesan juga tak kalah banyak. Ronde pertama aku habiskan ikan cakalang bakar dengan sambal kecap yang diberi potongan cabai dan suyur kangkung dengan porsi banyak. Terasa banget ikan cakalang diberi bumbu khusus ketika dibakar, bukan Cuma sekedar dibaluri kecap kemudian dibakar. Lalu setelah habis cakalang yang ada di piring, kemudian ronde kedua aku berjuang menghabiskan cumi udang yang ternyata didalamnya juga diberi potongan nanas. Aku jadi keinget masakannya umi dirumah. Biasanya kalau bosan masak cumi, diolah dengan cara dimasak pedas manis dan tak lupa diberi potongan nanas. Tapi untuk ronde yang kedua ini aku akhirnya menyerah. Meskipun dimakan untuk dua orang, kami gak bisa menghabiskannya.



Selesai makan, kamipun berjalan-jalan di area pantai. Terlihat beberapa orang asyik bermain di bibir pantai. Tapi mereka tidak berani berenang karena ombaknya yang besar. Akupun mencari spot nyaman untuk istirahat dan menemukan onggokan pohon mati yang biasa digunakan duduk. Untuk beberapa saat kami bersantai disana. Menurunkan makanan yang memenuhi perut, mengobrol tentang kegelisahan masing-masing, hingga menikmati suasana pantai yang hari itu tidak terlalu banyak dikunjungi wisatawan. 

0 komentar:

Posting Komentar