“Pariwisata Indonesia memiliki potensi
yang sangat besar sekali. Namun dibandingkan dengan tetangga kita, turis
yang datang di Malaysia, 1 tahun bisa sampai 24 juta. Kita (Indonesia) 1
tahun hanya 8 juta. Padahal potensinya pariwisata di Indonesia bisa 10
kali lipat.” Ujar Jokowi saat membuka Musrenbangnas 2014 di Jakarta, Kamis (18/12).
Pariwisata merupakan sektor yang berperan besar
terhadap perekonomian Indonesia. Melalui pariwisata sektor-sektor
lainnya akan terdorong dan mengalami pertumbuhan. Sayangnya, saat ini
pariwisata di Indonesia belum ditangani dengan baik. Seharusnya
Indonesia yang memiliki banyak keunikan dengan beragam keistimewaannya
ini mampu bersaing dengan negara-negara ASEAN yang lebih unggul dalam
bidang pariwisata seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Jika kita
melihat pernyataan presiden Jokowi diatas, ada suatu kelebihan yang
dimiliki oleh Malaysia sehingga mampu mengoptimalkan potensi pariwisata
yang mereka miliki. Padahal jika dilihat lebih jauh Indonesia memiliki
potensi pariwisata yang lebih besar daripada Malaysia. Sayangnya, kita
belum bisa mengoptimalkannya. Berikut adalah langkah yang mungkin bisa
diterapkan untuk meningkatkan potensi pariwisata Indonesia, sehingga
Indonesia bisa mampu menjadi negara yang unggul dalam sektor
pariwisatanya
1. Promosi dan Pemasaran yang Efektif dan Efisien
Keberhasilan pariwisata Malaysia terletak pada Promosi yang dilakukan. Pemasaran pada sektor pariwisata dikelola oleh Malaysia Tourism Promotion Board (MTPB)
dilakukan dengan gencar ke seluruh pelosok negeri bahkan hingga keluar
negeri. Sehingga mampu menjaring wisatawan dalam negeri hingga luar
negeri untuk berkunjung ke Malaysia. Selain itu, promosi juga dilakukan
melalui festival-festival yang diselenggarakan di Malaysia. Promosi
tersebut dilakukan melalui berbagai media massa baik cetak maupun
elektronik di seluruh dunia. Melalui saluran elektronik Malaysia
seringkali mempromosikan pariwisatanya di jaringan televisi CNN. Hal
tersebut menjadikan pariwisata Malaysia dikenal oleh seluruh dunia.
Sebenarnya Indonesia mampu melakukan promosi dan pemasaran seperti
halnya yang dilakukan oleh Malaysia. Namun seringkali terkendala dengan
dana. Untuk dana promosi diketahui bahwa dana yang digunakan Indonesia
untuk mempromosikan pariwisatanya hanya 1/6 dari dana promosi pariwisata
Malaysia. Kedepannya perlu dikucurkan dana yang lebih banyak untuk
melakukan promosi besar-besaran pasriwisata Indonesia ke dunia
Internasional. Karena dalam ilmu pemasaran, promosi adalah hal
terpenting dari sebuah produk. Nilai jual dan beli suatu produk bisa
meningkat dengan menerapkan jaringan promosi yang lebih luas dengan cara
efektif dan efisien. Sehingga kedepannya pariwisata Indonesia mampu
menyaingi pariwisata Malaysia.
Promosi tidak selamanya berbentuk
iklan di media cetak maupun elektronik. Jika kita lebih jeli melihat
Korea Selatan, mereka melakukan promosi melalui film-film. Kebanyakan
dari film yang mereka produksi memiliki setting tempat wisata yang
terkenal di Korea Selatan. Seperti dalam film Boys Before Flowers yang
banyak digandrungi oleh anak muda, dibeberapa scene mereka
menggunakan setting tempat wisata Gembok Cinta di Namsan Tower. Melalui
hal tersebut mendorong banyak penonton film yang tertarik untuk
mengunjungi tempat tersebut. Melalui film mereka juga tidak hanya
mempromosikan tempat wisata, namun juga budaya, makanan khas, fashion,
hingga gaya hidup. Kita bisa lihat sendiri bahwa di Indonesia sendiri
banyak orang yang ingin mengunjungi Korea Selatan setelah terhipnotis
dari film-film korea yang mereka lihat kan.
2. Kesadaran Kolektif Pentingnya Sektor Pariwisata
Meningkatnya sektor pariwisata tentu
akan meningkatkan sektor ekonomi pula. Sehingga perlu dibangun kesadaran
kolektif dari seluruh lapisan masyarakat sehingga mampu memberikan
kesan yang bagus bagi pariwisata Indonesia dimata dunia. Sayangnya, di
Indonesia belum ada kesadaran kolektif tentang arti penting sektor
pariwisata bagi ekonomi rakyat. Padahal meningkatnya kunjungan wisatawan
akan meningkatkan pendapatan bagi negara dan UKM-UKM yang berada
disekitar tempat wisata. Namun seringkali kita mengetahui jika banyak
dari wisatawan baik itu dalam maupun luar negeri yang dipaksa untuk
membeli atau menggunakan jasa tertentu. Hal tersebut menciptakan
ketidaknyamanan untuk para wisatawan. Dan menimbulkan kesan buruk
terhadap pariwisata Indonesia.
Masalah keamanan juga menjadi hal yang
sangat penting. Aksi anarkisme dan terorisme akan membuat wisatawan
mancanegara enggan untuk berkunjung ke Indonesia. Pemerintah dan aparat
kepolisian perlu menjaga stabilitas nasional serta memberikan jaminan
keamana untuk wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Aparat
kepolisian juga harus menindak tegas pelaku pemerasan, anarkisme, dan
terorisme yang dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan wisatawan
mancanegara. Sehingga mereka merasa aman dan betah jika berada di
Indonesia. Dengan begitu citra positif akan tumbuh dan dapat
meningkatkan wisatawan yang datang ke Indonesia.
3. Pembangunan Infrastruktur dan Jaringan Informasi
Kelemahan pariwisata Indonesia
terletak pada buruknya infrastruktur dan jaringan informasi. Banyak
sekali tempat-tempat eksotis dan mengagumkan di Indonesia yang tidak
dimiliki oleh negara lain misalnya, Pulau Komodo, Candi Borobudur, Raja
Ampat dan masih banyak tempat indah lainnya. Namun akses untuk menuju
tempat wisata yang ada di Indonesia seringkali sulit dijangkau
menggunakan transportasi umum. Sehingga hal tersebut menjadi kendala
wisatawan yang ingin menuju kesana. Dengan minimnya informasi mengenai
tempat-tempat wisata di Indonesia menjadikan wisatawan yang datang pun
tidak sebanyak dengan negara ASEAN lainnya seperti Malaysia, Singapura,
dan Thailand. Di negara-negara yang maju pada sektor pariwisatanya
tersebut mereka memberikan kemudahan dalam informasi pariwisatanya.
Kemudahan lainnya diperoleh dari kemudahan sarana transportasi,
penginapan, tempat makan, belanja, hingga jaringan internet. Wisatawan
yang datang ke negara tersebut terpenuhi segala kebutuhannya. Sehingga
mereka nyaman berkunjung kesana. Hal inilah yang perlu dilakukan
kementrian parekraf, memberikan kenyamanan wisatawan yang datang dengan
mempermudah informasi yang dibutuhkan, kemudahan akses transportasi ke
tempat wisata, ketersediaan penginapan, tempat makan, dan tempat
belanja.
4. Menciptakan Ikon Pariwisata Indonesia
Jika di Malaysia memiliki Twin Tower,
jika di Singapura memiliki patung singa Merlion dan Garden By the Bay,
jika di Thailand memiliki Angkor Wat dan Phuket, lalu di Indonesia
memiliki apa? Borobudur, Bali, Komodo? Tetapi apakah tempat-tempat
terkenal di Indonesia juga dikenal oleh orang-orang diluar negeri. Suatu
Ikon perlu ditonjolkan pada sebuah produk. Disini perlu ditonjolkan
pariwisata yang seperti apa yang ingin ditonjolkan dan dipromosikan
keseluruh dunia. Sehingga dunia tahu bahwa Indonesia itu Monas,
Indonesia itu Borobudur, Indonesia itu Raja Ampat ataupun yang lainnya.
Sehingga wisatawan mancanegara merasa harus pergi ke Indonesia untuk
tempat wisata yang menjadi Ikon pariwisata Indonesia. Dengan menciptakan
ikon yang unik, berbeda, dan menggambarkan keistimewaan Indonesia itu
akan menjadikan orang-orang tertarik untuk berkunjung ke Indonesia.
5. Peran Pemerintah Daerah Membangun Pariwisata Lokal
Indonesia memiliki beribu-ribu pulau,
beragam suku, budaya dan bahasa, serta memiliki pesona pariwisata yang
beragam. Mulai dari pantai, gunung, bangunan, candi, peninggalan
sejarah, hingga museum lengkap sudah semua dimiliki Indonesia. Setiap
daerah memiliki pesona pariwisata tersendiri, ditambah dengan kebudayaan
yang berbeda tiap daerahnya menjadikan wisata di tiap daerah memiliki
ciri khas yang berbeda. Dengan luasnya daerah di Indonesia serta
beragamnya tempat wisata yang ada di Indonesia tidak mungkin kementrian
parekraf dapat pariwisata tersebut seorang diri. Diperlukan
tangan-tangan lain yang membantu memajukan pariwisata di tiap daerah.
Pemerintah daerah memiliki peranan penting memajukan dan melestarikan
pariwisata yang ada di daerahnya. Karena nantinya pertumbuhan pariwisata
akan meningkaktan pendapatan daerah dan mendorong perekonomian
masyarakat sekitar. Diperlukan kerjasama antara pemerintah daerah dan
pemerintah pusat khususnya kementrian parekraf untuk menentukan langkah
tepat memajukan pariwisata Indonesia baik didalam maupun diluar negri.
Pada
akhirnya diperlukan kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat serta
perlu dibentuk kesadaran akan pentingnya pertumbuhan pariwisata
Indonesia. agar sektor pariwisata Indonesia dapat berkembang dan
bersaing dengan negara-negara lain.
0 komentar:
Posting Komentar