Sore itu mendung manja
menyelimuti kawasan Dlingo. Meskipun begitu tak menyurutkan semangatku
mengantarkan saudaraku dari Lampung, Ifah, untuk jalan-jalan melihat keindahan
Yogyakarta. Karena malas untuk pergi jauh, makanya kuajak dia ke Kawasan
Mangunan saja yang sudah seperti halaman rumah belakang untukku sendiri.
Setelah melihat keindahan Kebun Buah Mangunan, akupun mengajak dia untuk
melanjutkan ke destinasi selanjutnya yaitu ke Spot Foto Hits Yogyakarta - Pintu
Langit Dahromo.
Sore itu tak banyak orang yang
datang ke tempat itu. Beberapa yang datang kesana sepertinya dari luar kota
karena bahasa yang mereka gunakan tidak kumengerti. Sebelum masuk ke lokasi
wisata, para penjaga loket menyapa kami dengan ramah dan mengingatkan kami
untuk berhati-hati karena jalanan licin. Benar saja, motor yang kami tumpangi hampir
saja terpeleset melewati jalan non blok yang sangat licin. Untungnya saudaraku
sangat lihai mengendalikan motor sehingga kamipun terselamatkan.
Sampai di tempat parkir aku mencari
tempat duduk untuk menikmati view Kota
Bantul dan Jogja dari kejauhan. Andai saja sore itu tidak mendung, pasti kami
bisa melihat sunset yang indah karena
lokasi Pintu Langit Dahromo tepat untuk dijadikan tempat menikmati sunset. Namun aku tetap bisa menikmati
sore yang mendung kala itu karena telah memberikan ketenangan dan energi
positif untukku. Bagiku, pergi ke tempat wisata yang tidak terlalu ramai,
menikmati keindahan alam, melihat langit, merasakan dinginnya angin membelai
wajahku membuat suasana hatiku menjadi lebih baik berkali-kali lipat. Itulah
kenapa aku selalu mencintai Jogja yang memiliki lokasi wisata beragam yang bisa
kujadikan tempat pelarian dari segala masalah atau sekedar untuk melepas penat
dari aktivitas yang padat.
Meskipun kebanyakan lokasi wisata
di sekitar Dlingo atau Mangunan menawarkan view
yang hampir sama, namun Pintu Langit Dahromo ini memiliki keunikan
tersendiri. Lokasi ini menjadi hits di kalangan anak muda karena konsep yang
dikembangkan disana tergolong unik. Meskipun banyak lokasi wisata lainnya yang memiliki
spot foto unik, namun konsep spot foto yang bergaya vintage membuat lokasi wisata ini menjadi terlihat berbeda. Hampir
semua spot foto disana dicat menggunakan warna putih. Dihiasi dengan dekorasi vintage menjadikan lokasi tersebut
memiliki keunikan spot foto yang berbeda dibanding lokasi wisata lainnya.
Soal harga tiket masuk sepertinya
untuk seluruh destinasi wisata di Dlingo dan Mangunan (kecuali Kebun Buah
Mangunan) memiliki tarif yang sama yaitu HTM Rp 2500 per orang belum termasuk
parkir. Jika di beberapa lokasi wisata akan dikenakan biaya tambahan, maka
untuk berfoto di spot foto hits Pintu Langit disana pengunjung tidak dikenakan
biaya lagi. Namun disediakan kotak untuk sumbangan bagi pengelolaan lokasi
wisata dan penambahan spot foto disana. Selain berfoto di spot foto legendaris,
Pintu Langit, Pengunjung yang datang kesana juga bisa menikmati keindahan hutan
pinus yang juga terdapat di area tersebut. Sayangnya jumlah gazebo disana
sangat sedikit. Jadi ketika hujan akan kesulitan untuk mencari tempat berteduh.
Setelah duduk-duduk di gazebo dan
melihat para anak muda sangat antusias sekali berfoto di Pintu Langit, kamipun
tak ingin ketinggalan. Aku paksa Ifah untuk naik ke atas pintu dan kuambil
gambarnya setelah beberapa kali jepretan. Karena takut, dia tak berani
berlama-lama diatas Pintu Langit tersebut. Setelah itu tak ketinggalan mencoba
berfoto di replika piano buatan yang berwarna putih di sebelahnya. Nampak
kondisi deck kayu bagian bawahnya
sudah kotor karena dicat putih dan diinjak-injak oleh pengunjung yang berfoto
disana. Sayang sekali karena kondisi bawahnya yang kotor menjadikan hasil
fotonya pun kurang memuaskan.
Akupun tak menyia-nyiakan
kesempatan juga untuk berfoto disana. Jika Ifah takut berada diatas Pintu
Langit tersebut karena anginnya sangat kencang, aku malah sebaliknya. Aku
merasa nyaman berada diatas situ sambil menikmati hembusan angin yang cukup
kuat. Darisana aku bisa melihat keindahan Kota Jogja dan Bantul dari kejauhan.
Tak salah memang jika dinamakan Pintu Langit. Karena darisana kamu bisa melihat
keindahan langit tanpa terhalangi apapun. Apalagi jika cuaca cerah pasti
langitnya akan jauh lebih indah. Pintu harapanku juga mulai terbuka setelah
perjalanan itu. Harapan untuk membuat tahun ini menjadi lebih baik lagi dari
tahun kemarin. Pintu harapan untuk memulai lembaran baru, membuang segala
kenangan pahit, dan menjalani hidup dengan ceria lagi tanpa harus melihat
melihat masa lalu yang mengecewakan.
Setelah puas berfoto-foto
akhirnya kamipun pulang dengan perasaan senang. Ifah senang sudah main ke
Jogja, akupun senang sudah bisa mengantarkannya ke lokasi wisata yang asik
untuk dikunjungi. Setelah menemukan Pintu Langit, dilain waktu semoga aku juga
akan menemukan Pintu Surga.
Aku dan Ifah menikmati suasana pintu langit |
0 komentar:
Posting Komentar