Duluuuu, saat aku dan mereka masih bersama
duduk diberanda memandang lurus kejalan. atau melihat orang yang sedang melintas
sambil menikmati angin yang membelai kulit kita
sesekali diselingi curhatan curhatan hati seorang gadis yang sedang dirundung suka/duka
seringkali canda tawa dan nyanyian fals (hehe) kita lantunkan bersama-sama
kesukaanku menggenggam erat tangan mereka, atau sesekali menyandarkan kepala pada bahu mereka
disertai harapan-harapan yang kita utarakan, serta kegelisahan akan masa depan yang akan kita hadapi
di sana, di beranda itu, saksi bisu tempat kita memandang segala sesuatu
memandang seseorang, memandang hari esok, dan memandang masa depan
disana juga tempat kita mengobati kegelisahan dan kerinduan akan seseorang
pernah aku merasa amat takut, berpisah dengan mereka.
hingga suatu waktu aku tahu, kita dipertemukan untuk suatu hari dipisahkan
0 komentar:
Posting Komentar