“Nggak mau ah main ke museum, bosen. Paling
juga gitu-gitu aja.” Kata salah seorang perempuan generasi millenial yang terlihat tidak tertarik saat diajak untuk berkunjung
ke museum.
Siapa bilang main ke museum itu membosankan?
Mungkin memang kebanyakan museum
yang kondisinya tidak terawat di Indonesia terkesan membosankan untuk
dikunjungi. Padahal jika di luar negeri, museum merupakan salah satu destinasi
wisata favorit untuk dikunjungi. Misalnya saja museum Louvre yang ada di Paris.
Museum itu selalu saja ramai dikunjungi oleh pengunjung dari berbagai belahan
dunia. Rasanya memang jauh kalau membandingkan kondisi museum di luar negeri
yang memang memiliki nilai jual dengan kondisi yang sangat terawat dengan
museum-museum yang ada di Indonesia dengan kondisi seadanya dan kurang terawat.
Tapi tak semua museum yang ada di
Indonesia membosankan dan tidak menarik untuk dikunjungi, lho. Salah satu kota yang sangat memperhatikan kondisi museum
adalah Kota Yogyakarta. Cobalah kamu datang ke Jogja dan pergi ke museum-museum
yang ada disana. Kondisi museumnya tidak hanya terawat dengan baik, namun juga
memiliki koleksi lengkap hingga menarik untuk dikunjungi.
Salah satu museum di Jogja yang
menarik untuk dikunjungi adalah Museum Sonobudoyo. Lokasinya yang berada di
pusat Kota Yogyakarta, tepatnya di selatan alun-alun utara, membuat wisatawan
dalam maupun luar negeri mudah menjangkau lokasi tersebut. Namun nama Museum Sonobudoyo
memang tidak setenar museum Benteng Vredeburg yang berada di dekat Pasar
Beringharjo. Untuk itu buat kamu yang sudah pernah berkunjung ke Benteng
Vredeburg, maka untuk plesir berikutnya agendakanlah untuk berkunjung ke Museum
Sonobudoyo.
Ada apa saja di Museum Sonobudoyo?
Memasuki kawasan museum SB, kamu
akan disambut dengan petugas yang akan menjelaskan harga tiket. Harga tiket
untuk masuk ke kawasan museum yaitu sebesar Rp 3000 untuk dewasa dan Rp 2500
untuk anak-anak. Sedangkan harga tiket untuk wisatawan mancanegara hanya Rp
5000 saja. Di sekeliling lokasi pembelian tiket itu kamu bisa melihat koleksi
gamelan dan alat musik Jawa lainnya. Pada event-event tertentu, gamelan
tersebut akan dimainkan untuk menambah kemeriahan acara. Memasuki ruangan
museum, pengunjung dilarang membawa minuman. Pengunjung boleh menitipkan barang
bawaan ataupun minuman yang dibawa di meja penjaga.
koleksi gamelan |
Pertama kali masuk ruangan, kamu
akan merasakan nuansa kebudayaan Jawa yang kental. Terdapat ornamen-ornamen
ukiran kayu dan patung-patung replika yang menggambarkan orang-orang dengan
kebudayaan Jawa. Masuk ke ruangan yang lebih dalam, kamu akan melihat
peninggalan-peninggalan zaman prasejarah seperti replika peti kubur batu,
dolmen, hingga alat-alat bersejarah lainnya pada zaman Neolitikum yang dulu
hanya bisa kita baca di buku mata pelajaran sejarah waktu duduk di bangku SD.
Tak hanya menampilkan benda-benda prasejarah saja, namun juga ada koleksi
baju-baju adat Jawa hingga alat-alat permainan tradisional seperti dakon, yoyo,
dan lainnya.
Berbagai Koleksi Lainnya |
Setelah selesai menelusuri lorong
demi lorong di dalam museum, kamu akan menemukan bagian luar museum dengan gaya
bangunan khas Bali dengan patung-patung dan ukiran yang khas. Buat kamu yang
suka berfoto, spot tersebut menjadi spot yang menarik untuk berfoto. Keluar
dari situ kamu akan melihat semacam pendopo kecil yang nyaman untuk duduk-duduk
dan bersantai. Jika setelah berkeliling museum kamu merasa lelah, maka nikmati
waktu sebentar disana dengan menikmati angin semilir.
Selain memiliki koleksi yang cukup lengkap dengan kondisi museum yang terawat dan sejuk, Museum Sonobudoyo ini juga memiliki halaman yang teduh. Beberapa pohon tumbuh di halaman dan rerumputan yang terawat rapi menjadikan halaman museum menjadi daya tarik tersendiri. Sewaktu kesana, terlihat para muda mudi sedang menikmati siang di halaman. Semilir angin pun membuat suasana lebih segar.
0 komentar:
Posting Komentar